Benteng Pendem Cilacap atau dalam bahasa Belanda disebut ”Kusbatterij op de Lantong te Cilacap”, terletak sekira setengah kilometer arah selatan objek wisata pantai Teluk Penyu. Bangunan ini adalah bekas markas pertahanan tentara Hindia Belanda yang dibangun secara bertahap tahun 1861-1879 dengan luas 6,5 hektar.Konfigurasi bangunan Benteng Pendem, sampai saat ini masih relatif kokoh walau beberapa bagian sudah dan sedang direnovasi. Arsitek Belanda mendesain Benteng Pendem lengkap dengan barak (ruang prajurit), klinik, terowongan, penjara, ruang amunisi, ruang tembak yang dikelilingi pagar dan parit serta tertimbun tanah sedalam 1-3 meter. Kini, bangunan bersejarah itu menjadi salah satu objek wisata andalan Kabupaten Cilacap. Dilengkapi dengan arena bermain anak, gardu pandang, dan satwa Kijang sebagai daya tarik pendukung.Disebut Benteng Pendem, karena bangunan bersejarah itu nyaris tertutup tanah perbukitan. Dari puncak benteng ini, kita dapat melihat Samudra Indonesia. Belanda membangun Benteng Pendem sebagai markas pertahanannya hingga tahun 1942. Saat Sekutu kalah perang melawan Jepang, benteng ini kemudian dikuasai Jepang. Benteng tersebut, juga menjadi saksi perjuangan rakyat Cilacap melawan penjajahan Belanda. Di benteng ini, ratusan rakyat Cilacap dan para pejuang ditawan penjajah.Saat Kota Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh tentara Sekutu pada 1945 dan Jepang hengkang kembali ke negerinya, bangunan yang berada tak jauh dari Pulau Nusakambangan tersebut dikuasai TNI dari Banteng Loreng Kesatuan Jawa Tengah. Di tempat itu pula, para pejuang kemerdekaan berlatih perang dan pendaratan laut.Pada tahun 1986, dilakukan penggalian terhadap lokasi yang berada di pintu Pelabuhan Cilacap tersebut. Ternyata di dalamnya terdapat ratusan ruangan, terdiri barak, benteng pertahanan, benteng pengintai, ruang rapat, klinik pengobatan, gudang senjata, gudang mesiu, ruang penjara, dapur, ruang perwira, dan ruang peluru.Sebelumnya tak ada yang menyangka, jika di dalam tanah gundukan yang berada tak jauh dari kilang minyak tersebut terdapat sebuah bangunan bersejarah.Pada masa pemerintahan Belanda, banyak tentara yang dipenjara di Benteng Pendem dikabarkan tidak kembali. Di lokasi ini diperkirakan masih terdapat bangunan lain yang tertimbun. Dari Benteng Pendem itu pula, konon terdapat terowongan yang menghubungkan dengan benteng sejenis serta sejumlah gua-gua di Pulau Nusakambangan melalui bawah laut.* Foto seri ini dimuat di Harian Jurnal Nasional pada 29 Juli 2006
Foto & Naskah: Rasdian A. Vadin
http://vadin.multiply.com/photos/album/9
No comments:
Post a Comment